Puisi Tentang Bencana Alam


Puisi Tentang Bencana Alam

puisi tentang bencana alam

1. puisi tentang bencana alam


Tsunami

Gelombang besar..
Tinggi...
Gelisah kurasakan..
Panik meraja lela ..
Tak ada lagi omong kosong..
Kaki tak kuat berlari]
Mencoba mengharapkan masa depan ...
Tuhan...
Apa salahku..
Apa dosaku..
Bumi tua ini...
Aku minta maaf tuhan ...

Karya
 : Kirana Fajarrizka Istiyadi
Pagi hari, kupandang langit cerah
Hamparan langit hijau sang mega
Paparan hangat sanga mentari
Memberi kehangatanku pagi ini
Ku ayunkan langkah ke jendela hidup
Tersiar berita lagi dan lagi
Bencana dan bencana itu lagi
Oh.. Tuhan sampai kapan semua ini terhenti 

Ketika bumi kau goyahkan
Lautan kau muntahkan
Badai angin pun kau tiupkan
Bukti kekuasaan juga kebesaran
Wahai Kau Tuhan Semesta Alam

Gunung-gunung merontak
Menggetarkan, memuntahkan dahak
Meluluh-lantahkan semua 
Bak dentuman irama musik, berisik
Riuh, gaduh nan bergemuruh
Bukti Kau Maha Kuasa

Ketika Kau porak-porandakan
Seisi lautan tumpahkan arinya
Bumi menggoyangkan perutnya
Tanda kebesaranmu, Wahai Tuhan

Sementara para pertapa tak secuilpun beranjak
Dari kata dzikir dan ucapan syukur dipanjatkan

2. puisi tentang bencana alam



                                            Bencana alam

Dalam Hangat pelukan mentari.
Diri terbalut mendung keresahan.
Resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.
Resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.
Resah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak.
 Air mata ini belum lagi kering.
Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan.
Terdengar lagi jeritan saudaraku disana.
Terdengar lagi jeritan teman-temanku disana.
Terdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana.
Bencana, bencana dan bencana...
 Tak henti-hentinya menggoreskan duka.
Apakah ini suatu cobaan?
Ataupun Peringatan?
Ataukah azab Tuhan?
Fikirkanlah..
Renungkan lah..
Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya..

semoga membantu

3. puisi tentang bencana alam


puisi bencana alam
Bencana Alam

Alam,
Banyak yang telah kau beri
Kayu, Minyak, Batubara
Dan segalanya
Namun, kini tlah tiada
Setelah bencana di mana-mana
Bangunan, Pohon dan segalanya
Rusak sudah
Maafkan kami manusia
Yang telah merusakmu
Kami kan berjanji akan merawatmu

4. Puisi bertema bencana alam merupakan puisi rakyat adalah


Jawaban:Ketika Sungai Berang

Setiap pagi kau mandi disana,

Begitu pula sorenya,

Bila masa kau libur,

Puluhan helai kain kau cuci,

Hingga pulang menyisakan buih.

Namun, sampah itu kau biarkan,

Mengalir dan terus mengalir,

Hingga menyumbati alirannya,

Sampai masanya kau sadar,

Bahwa air telah berang.

Jangan kau sesali,

Sesungguhnya ada suatu muak,

Rasa sabar yang habis,

Tertelan keegoisan manusia,

Tanpa ada peduli dan mau menjaga.

Rasakanlah,

Kala genangan membuatmu sulit,

Untuk berpijak dan melangkah di rumah.

Belajarlah,

Bahwa apa yang tanah,

Itulah yang kan dipetik.

Ketika air sudah berang,

Meluluhlantakkan yang dilewati,

Menghancurkan yang diterpa,

Hingga bisanakan yang kau sayangi.

Belajarlah.

Penjelasan:maaf kalau salah


5. puisi tentang bencana alam


dalam hangat pelukan mentari.
diri terbalut mendung keresahan.
resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.
resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.
resah jika gunung sanggup berdiri tegak.
air mata ini blm kering.
puring2 derita masih tercicir di sepanjang jalan.
terdengar lagi jeritan saudaraku disana.
terdengar lagi jeritan teman2 ku disana.
bencana,bencana dan bencana.
tak henti hentinya menggioreskan duka.
apakah ini suatu cobaan ?
atau peringatan?
ataukah azab tuhan ?
fikirlah..
renungkanlah...
dan bertaubatlah selagi matahari pagi masih memancarisinarnya......

6. carilah puisi tentang bencana alam


Bencana Alam


Alam,

Banyak yang telah kau beri

Kayu, Minyak, Batubara

Dan segalanya


Namun, kini tlah tiada

Setelah bencana di mana-mana

Bangunan, Pohon dan segalanya 

Rusak sudah


Maafkan kami manusia

Yang telah merusakmu

Kami kan berjanji akan merawatmu


semoga membantu

7. puisi tentang bencana alam


Banjir....
kau selalu menggenangi kota
kau ada karena sampah 
seperti kota jakarta
    Banjir....
    kau penuh dengan penyakit
    air yang kau bawa penuh akan virus
    dan sampah yang kau bawa
Banjir....
membuat banyak masalah
maka dari itu kita harus
membuang sampah di tempatnya

8. puisi bencana alam dengan sebuah lagu


Bagusnya itu lagu yang bisa dibuat puisi lagu 'Ebiet G Ade - Berita kepada kawan' dan menceritakan juga tentang bencana alam

9. puisi tentang bencana alam​


Jawaban:

bencana gempa

aku selalu bertanya

"mengapa mengapa tempat ini"

"mengapa selalu kampung ku"

kampung yang sekarang tinggal puing puing saja

yang hanya tersisa kenangnya saja

akupun bertanya pada kawanku

" mengapa tempat ini "

ia tidak menjawab ku

aku pun bertanya kepada awan

"mengapa tempat ini"

ia hanya terdiam

lalu akupun bertanya pada rumput yang

bergoyang

saat ku tanya mengapa ia menjawab

" orang tua ku sudah lama mati karna bencana ini

mengapa tempat ini

akupun hanya bisa terdiam

sambil memdam tanyaku

mungkin memang sudah takdir Tuhan

tapi mengapa

mengapa tempat ini

Penjelasan:

semoga membantu

kalo salah maaf ok


10. Tolong puisi tentang bencana alam :(


Banjir

Air begitu deras
Memenuhi daratan yang gersang
Awan bergemuruh
Kilat bercahaya
Ranting-ranting tak melambai
Melainkan terhempas acak
Sampah menjadi hanyut

Muara tertutup benda-benda aneh
Rawa teronggok sampah
Semuanya gunung sampah
Bau tak sedap bukan salahnya

Air sudah tak bisa ditahan
Daratan kini penuh beton dan aspal
Tak ada lagi akar
Tak ada lagi yang menahan
Air memenuhi daratan

Rumah tergenang
Rumah tenggelam
Ingatkah kita
Sadarkah kita
Bahwa sampah adalah sumbernya 

Duka Palu

Bumi bergejolak
tanah bergerak
jalan-jalan retak
laut pun berombak

meluluhkanlantahkan palu
membuat hati pilu
meninggalkan trauma yang kan terngiang selalu

tapi palu harus bangkit
tak perlu lama menanggung sakit




11. puisi tentang bencana alam


Bencana Alam"
Dalam Hangat pelukan mentari.
Diri terbalut mendung keresahan.
Resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.
Resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.
Resah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak.
Air mata ini belum lagi kering.
Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan.
Terdengar lagi jeritan saudaraku disana.
Terdengar lagi jeritan teman-temanku disana.
Terdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana.
Bencana, bencana dan bencana...
Tak henti-hentinya menggoreskan duka.
Apakah ini suatu cobaan?
Ataupun Peringatan?
Ataukah azab Tuhan?
Fikirkanlah..
Renungkan lah..
Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya..

12. Puisi tentang bencana alam


BENCANA GEMPA BUMI DAN GUNUNG MERAPI
Mereka tak menduga
mala petaka menimpa
meratap pedih
kehilangan segala yang mereka punya
jiwa
keluarga
kerja
sanak-keluarga
harta benda? pabila ada
seorang perempuan lari, tak sempat membawa yang ia miliki
kecuali dalam pelukan gendongan
seorang anak satu-satunya, bagai biji-mata ibu-bapak
Kini tlah terjadi
apa yang dipikiri
penyembuhan diri
penguatan hati
pikir dulu hari ini
Harapan
'tuk Penguasa Negara
bantuan dari beberapa negara yang tiba
terima dengan tangan terbuka
bijak - tepat - cepat pelaksanaan mulia
tak pandang bulu
tak pandang suku
tuk kepentingan mereka yang sedang pilu
bagai diiris dengan sembilu
Pabila mereka pulang ke kampung halaman
anak-anak bisa bermain riang
dengan harapan
ada tempat berteduh
'tuk hidup
kerja mereka butuh
Semoga
Semua keluarga yang tertimpa musibah
cepat sembuh
jasmani - rohani
tabahkan hati
naluri anak ibu Pertiwi.

13. puisi tetang bencana alam


Puisi Tentang Bencana Alam Banjir Di Indonesia

Hujan terus turun tak kunjung reda
Seakan tak ada waktu lagi untuk jeda..
Dan ini bisa kita jadikan pertanda
Bahwa bencana alam banjir akan melanda..


Ternyata benar tanda itu kini
Bencana alam banjir sedang banyak terjadi..
Banyak sekali genangan air diatas bumi
Seakan diam dan enggan untuk pergi..


Mungkinkah Tuhan memang sedang marah
Melihat tingkah manusia yang semakin parah..
Di kota maupun didaerah-daerah
Bahkan terkadang bangga meski telah berbuat salah..


Saat banjir kudengar jeritan alam bernyanyi
Di malam sepi yang begitu sunyi..
Diiringi suara percikan air yang berbunyi
Dan tetesan hujan sepanjang hari..


Bencana alam banjir ini membawa kesedihan
Menghambat pekerjaan dan banyak urusan..
Mengajak kita introspeksi apa saja yang telah kita lakukan
Sudah benarkan kita memperlakukan lingkungan..

14. puisi tentang bencana alam


Murkanya Bumi

Saat semua terluluh lantahkan
Mengeluarkan berat dan beban
Menelan jutaan korban
Menenggelamkan harapan

Banjir bandang deras menerpa
Angin bergemuruh menyesakkan jiwa
Tanah longsor getarkan raga
Alam murka dengan dahsyatnya

Kehancuran meraja lela
Kematian tak dapat disangka
Air mata mengalir cuma cuma
Melihat mirisnya alam dunia

Haha^^



15. Puisi tentang bencana alam


alamku
alamku kau kenapa terkena bencana alam?
aku melihat kau aku sangat sedih karena kau tidak di lestarikan(dirawat)
aku berjanji pada kau
aku akan melestarikan kau (dirawat)
^_^

16. puisi tema bencana alam


Bumi makin hancur
Karena bencana yang menghadang
Karena kitalah yang telah merusaknya
Dari keserakahan yang menghasut kita

Kita sendiri yang merusak tanah air ini
Hingga tanahmu tak lagi subur
Banjir, tanah longsor terus datang
Hingga bumi ini tandus dan kering kerontang

Apakah kau lupa dengan anak cucumu?
Mereka juga membutuhkan alam ini
Mereka berhak mendapatkan alamnya
Sama seperti kita mendapatkan alam kita.

Jika kita tak ingin bencana datang
Segeralah bertindak dengan benar
Agar lingkungan nyaman dan sehat
Dan memperoleh makna hidup ini

17. puisi tentang bencana alam


Dalam Hangat pelukan mentari.
Diri terbalut mendung keresahan.
Resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.
Resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.
Resah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak.

Air mata ini belum lagi kering.
Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan.
Terdengar lagi jeritan saudaraku disana.
Terdengar lagi jeritan teman-temanku disana.
Terdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana.
Bencana, bencana dan bencana...

Tak henti-hentinya menggoreskan duka.
Apakah ini suatu cobaan?
Ataupun Peringatan?
Ataukah azab Tuhan?
Fikirkanlah..
Renungkan lah..
Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya

18. puisi tentang bencana alam​


Suara rintihan itu

Tangisan itu

Teriakkan penuh kesakitan

Menggema disekelilingku

Meninggalkan jejak di benakku

Karena aku, sang monster lautan yang menerjang

Bagai macan yang ganas

Menerkam dan menghabisi masyarakat

Hingga yang tersisa hanyalah tangisan dan kertak gigi

Ya, kalian mengenal aku

Akulah sang tsunami


19. Puisi tentang bencana alam


Banjir

kau hadir membawa kerusakan
kau pergi membawa kepedihan
tapi, satu yang pasti
itu bukanlah suatu kesalahan
itu adalah sebuah peringatan dari tuhan..

Peringatan kepada manusia
peringatan tentang kebersihan
peringatan tentang lingkungan
Dan satu yang pasti

Kau bukan tamu tak diundang
tapi tangan manusia yang mengundang
dengan segala kelalaian
menciptakan sebuah kesengsaraan
"Bencana Alam"
Dalam Hangat pelukan mentari.
Diri terbalut mendung keresahan.
Resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.
Resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.
Resah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak.

Air mata ini belum lagi kering.
Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan.
Terdengar lagi jeritan saudaraku disana.
Terdengar lagi jeritan teman-temanku disana.
Terdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana.
Bencana, bencana dan bencana...

Tak henti-hentinya menggoreskan duka.
Apakah ini suatu cobaan?
Ataupun Peringatan?
Ataukah azab Tuhan?
Fikirkanlah..
Renungkan lah..
Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya..


20. buatlah puisi tentang bencana alam​


Jawaban:

Bencana Alam

Dalam Hangat pelukan mentari.

Diri terbalut mendung keresahan.

Resah bila bumi tak sudi lagi dipijak.

Resah jika laut tak mampu lagi memikul airnya.

Resah jika gunung tak sanggup lagi berdiri tegak.

Air mata ini belum lagi kering.

Puing-puing derita masih tercicir disepanjang jalan.

Terdengar lagi jeritan saudaraku disana.

Terdengar lagi jeritan teman-temanku disana.

Terdengar lagi jeritan para sahabat-sahabatku disana.

Bencana, bencana dan bencana...

Tak henti-hentinya menggoreskan duka.

Apakah ini suatu cobaan?

Ataupun Peringatan?

Ataukah azab Tuhan?

Fikirkanlah..Renungkan lah..

Dan bertaubatlah selagi mentari pagi masih memanancar sinarnya..

Penjelasan:


Video Terkait


إرسال تعليق

0 تعليقات